Kamis, 26 Februari 2015

Szczesny Tersingkir, Hubungan 2 Kiper Arsenal Disebut Merenggang

Liputan6.com, London - Perebutan tempat utama di posisi penjaga gawang Arsenal kian memanas. Pasalnya kini sang kiper utama, Wojciech Szczesny, mulai tersingkir dari pilihan manajer Arsene Wenger.
Ospina mulai mendapat kepercayaan untuk menjadi starter pada tahun 2015 ini. Bahkan dalam enam laga terakhir di Liga Inggris, kiper asal Kolombia ini masih menjadi pilihan utama Wenger.

Sontak bagaimana hubungan Ospina dengan Szczesny? Ternyata eks kiper Nice ini sudah memikirkannya sejak awal.

"Itu merupakan pertanyaan yang bagus. Sialnya bagi kami penjaga gawang, jalan satu-satunya hanyalah bersaing. Pada akhirnya, kami akan berebut tempat utama itu, berbeda dengan pemain lainnya yang lebih memiliki peluang besar bermain," ujar penjaga gawang Kolombia itu seperti dilansir Metro (26/2/2015).

Jumat, 20 Februari 2015

Ijazah SPG di Mal Ditahan dan Tak Boleh Berjilbab, Menteri Hanif Geram

Ijazah SPG di Mal Ditahan dan Tak Boleh Berjilbab, Menteri Hanif Geram - Mataram - Melakukan inspeksi mendadak di sebuah pusat perbelanjaan di Mataram, NTB, membuat Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri geram. Pasalnya ia menemukan ijazah para penjaga toko ditahan perusahaan dan ada yang mengadu bahwa mereka tidak boleh menggunakan jilbab saat bekerja.

"Kenapa harus ditahan ijazah? Memangnya mau seperti TKI yang mau ke luar negeri. Harus ditahan ijazah dan passportnya," ujar Hanif saat mendapat pengaduan ketika sidak di Tiara Departemen Store di Jl AA Gede Ngurah, Cakra Timur, Mataram, NTB, Jumat (20/2/2015).

Hanif pun menduga bahwa kebijakan pengelola di departement store atau mall di tempat-tempat lain juga melakukan kebijakan yang sama terhadap para pegawainya. Padahal menurut pria asal Salatiga ini hal tersebut tidak boleh dilakukan sehingga ia akan melakukan investigasi, termasuk di mal-mal yang ada di Jakarta.

"Apa memang semua departemen store gitu? Nanti saya cek semua. Ini kalau direfleksikan bisa refleksinya ke Jakarta itu ya," kata Hanif.

Tak hanya itu, saat melakukan sidak Hanif juga mendapat pengaduan bahwa pihak pengelola Tiara Departement Store, PT Tiara Kusuma Persada, tidak memperbolehkan SPG (sales promotion girl) atau penjaga toko mengenakan jilbab saat bekerja. Ia pun memberi peringatan kepada pihak pengelola yang mempekerjakan 620 pegawai itu.

"Perusahaan tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap pekerja dengan alasan apapun. Ini sudah pelanggaran, kami akan menindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan," politisi PKB itu berujar tegas.

Ada banyak pelanggaran lain yang ditemukan Hanif di Tiara Departement Store. Seperti gaji di bawah upah minimum, pegawai tidak difasilitasi oleh BPJS, diberlakukannya sistem kontrak kerja lebih dari 2 tahun, hingga permasalahan cuti, seperti cuti hamil dan cuti haid

Selasa, 10 Februari 2015

Pengemudi Jazz di Bandung Baru Berhenti Usai Tabrak Mercy Seharga Rp 2 M

Pengemudi Jazz di Bandung Baru Berhenti Usai Tabrak Mercy Seharga Rp 2 M - Jakarta - Pengendara mobil Honda Jazz, Handi Sanjaya menabrak sejumlah kendaraan di Bandung hingga akhirnya diamuk massa. Ia berusaha kabur dari kejaran polisi dan warga sehingga menyebabkan makin banyak korban berjatuhan akibat aksinya.

Handi baru menghentikan laju mobilnya saat masuk di basement Hotel Perdana Wisata dan menabrak mobil mewah Mercedes Benz.

"Saat itu saya berada di luar, di halaman hotel. Lihat Honda Jazz mengarah Jl sudirman. Karena macet Honda Jazz belok masuk ke area parkir Perdana Wisata. Dia tabrak ban belakang kanan Mercy atasan saya dengan kecepatan tinggi 50 km/jam, ngebut," ungkap Edi, sopir mobil Mercy yang ditabrak Handi saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Selasa (10/2/2015) malam.

Handi diketahui masuk ke dalam hotel karena terjebak macet di Jalan Sudirman saat kabur setelah menabrak sejumlah motor dan mobil. Mobil Jazz yang dibawa Handi baru berhenti setelah menabrak Mercy milik atasan Edi.

"Dia berhenti setelah tabrak Mercy GL500 seharga 2,2 miliar. Ini rusak bagian kanannya, kalau dibenerin 30-40 juta," kata Edi.

Menurut Edi, saat Handi memasuki basement hotel, sudah ada banyak warga yang menggunakan motor dan juga mobil yang mengejarnya. Sopir Honda Jazz bernopol D 1158 L tersebut lalu dipaksa turun.

"Banyak pengendara motor yang mengejarnya sampai masuk ke hotel. Pengejar ada sekitar 100-an orang dan akhirnya memaksa si sopir turun. Sama massa dipukulin," Edi bertutur.

Sebelumnya menurut Fredi yang juga merupakan saksi mata, Handi menabrak motor di Jalan Asia Afrika pada sore tadi sekitar pukul 15.30 WIB. Saat dihadang oleh polisi agar berhenti, Handi justru menabrak polisi itu dan kabur hingga Jalan Sudirman.

Ia pun lantas menabrak lagi sekitar 8 motor dan 1 mobil sebelum masuk ke Hotel Perdana Wisata. Hingga saat ini masih belum diketahui berapa orang yang menjadi korban akibat ulah Handi.

"Saya belum tahu ada berapa korban. Nggak tahu juga apakah ada yang meninggal atau nggak, karena kan pada langsung dibawa ke RS. Di kaca mobilnya (pelaku) ada bekas darah orang. Tadi sih polisi yang ikut ngamanin pelaku bilang, warga yang jadi korban suruh lapor ke Polrestabes Bandung," ucap Fredi saat berbincang dengan detikcom.