Jakarta - CEO Apple Tim Cook menegaskan sikapnya
terhadap privasi dan terorisme. Namun dalam sejumlah pernyataannya, ia
sempat menyelipkan sejumlah sindiran terhadap bisnis Google dan
Facebook.
Menurutnya, kedua perusahaan itu menjadikan para
konsumennya sebagai komoditas, yang bisa mereka jual ke para pengiklan.
Sementara Apple tak melakukan hal tersebut.
Ini ada kaitannya
dengan pemerintah Amerika Serikat yang meminta Apple untuk membuka
enkripsi dari data para penggunanya, atas dasar pemberantasan terorisme.
Dan
pihak Apple dengan tegas menolak permintaan tersebut. Menurut Cook,
pihak Apple bahkan tak bisa membaca isi pesan milik penggunanya. Itu
dilakukan agar Apple tak bisa menjual data-data penggunanya kepada para
pengiklan.
"Kami tak punya akses ke pesan milik konsumen kami.
Dan kami yakin para konsumen juga tak mau kami mengetahui isi pesan
pribadi atau bisnis mereka," kilah Cook seperti detikINET kutip The Telegraph, Senin (2/3/2015),
Setengah
menyindir, Tim Cook juga menegaskan, bahwa barang dagangan Apple
hanyalah produk yang mereka buat, bukan para pembeli produk mereka.
Sepertinya ini adalah sindiran Apple terhadap Google dan Facebook, yang
memanfaatkan data-data para penggunanya untuk berjualan iklan.
"Kami
tak menyimpan pesan milik konsumen. Kami pun tak memindai hal-hal yang
Anda katakan soal liburan Anda ke Hawaii, agar kami bisa menjual iklan
tertarget. Bisakah kami menghasilkan uang dari cara itu? Tentu bisa.
Namun tidak dalam nilai yang kami junjung," tegas sang suksesor Steve
Jobs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar